Tuesday, August 9, 2011
suatu pagi di bus kota P41 (ngecling)
Oh yeeaah pagi ini aku dapet duduk, no problemo lah walopun tepat di dekat pintu.
seperti biasa ini bus kalo ga penuh sesak ya ajaib namanya, untung masih pagi dan untung halte tempat aku turun hanya 3 km dari depan jalan tempat tinggalku.
Dan taraaam inilah stasiun KA Cawang dimana sejuta umat akan menyerbu bus-bus yang lagi pada ngopi di pagi hari alias ngetem. perjalanan pun dengan senang hati terpaksa dihentikan karena sang bus mau narik penumpang lagi neng.
"Ini ke Uki ya?" tiba-tiba ada pria lumayan ngecling berdiri di depanku dan bertanya, jarang-jarang nih dapet rejeki liat yang bening di bus jelek. Doi lumayan tinggi dengan ID card menggantung di leher, seolah memberi informasi pada setiap orang kalo doi salah satu karyawan di maskapai penerbangan Garuda.
"Iya" menjawab alakadarnya dan seperlunya, dengan tampang datar masih membalut diri dengan sok judes, padahal dalam hati bergumam, "ga salah ada cowo bening di bis butut begini"
"Kerja mba?"
"Iya"
"Kerja dimana?"
"Cibitung"
"Oh Lumayan jauh ya, bidang apa?" senyumnya hmmm vanilla late banget
"Hhmmm begitulah" aku pun balas senyumannya.
"Lulusan mana mba?"
"Ilmu Hukum Unkris" dengan bangga aku lantunkan setiap artikulasi dengan benar.
"Wooow, berarti sekarang di legal dong?" doi tampak tekesima, yess!!
"Emmmm engga juga, saya sales di salah satu Japan Trading Company"
"Multinational company dong?" aduh plis deh, pertanyaannya itu, yaiyalah namanya Japan Company secara otomatis emang multinational comapany, ga perlu lah konfoirmasi lagi, tapi ga apa-apa deh namanya juga basa basi.
"Saya kebetulan di penerbangan, ini juga mau turun di Halim" tanpa ditanya udah ngasih pengumuman.
"ooh" singkat padat dan entah jelas atau engga.
"Gini ya kalo pagi, desak-desakan di bis" emang lu pikir kalo siang ga desak-desakkan gitu? ini Jakarta bung, ga ada matinya ni kota, ga ada sepinya kecuali lebaran dan musim mudik.
"Males juga ya tiap pagi begini, biasanya sih saya bawa mobil sendiri, hari ini lagi pengen coba naek KA trus nyambung bus, hmm dan ternyata lumayan menyiksa" hoeeexxx sumpah mati gue ga nanya, cuih mau pamer lu? ga minat gue...
Aku hanya tersenyum getir mendengar pengakuan si pria ngecling.
"Kebetulan di kantor saya lagi butuh banyak karyawan, kalau minat dan suka traveling bisa coba apply!! boleh minta no. hp?"
"Ah makasih ga usah, saya enjoy kerja sebagai sales panci di multinational company dan tiap hari naik bus, mari mas" Aku pun berdiri dari tempat dudukku dan bersiap untuk turun di halte biasa aku menunggu mobil antar jemput kantor.
Dalam hati aku sungguh menyayangkan sikap pamer si pria ngecling tadi, padahal tanpa dia pamer pun aku sudah menaruh respect terhadapnya, tapi hanya karena nila semobil rusak susu seisi bus. Andai saja dia tidak melakukan tindakan pamer, mungkin sekedar no. hp bisa lah kita bertukar.
Untuk para pria, hal yang paling bisa membunuhmu ketika sedang melakukan trial pasar adalah bermulut besar dan memamerkan sesuatu lewat perkataan. Wanita tidak butuh itu, biarkan kami tahu kemapananmu dari penglihatan kami sendiri.
Wednesday, July 6, 2011
berlibur ke gudang oksigen
Tangal tua adalah hari dimana untuk sebagian orang termasuk saya mungkin lebih baik menghabiskan hari libur di rumah saja, mengingat sisa uang di dompet nampaknya tidak memungkinkan untuk ke mall walaupun sekedar nonton atau ke time zone, dari hari Sabtu mula saya sudah merasakan bosan akut, diam di kamar kost-kostan, hanya bergumul dengan novel dan netbook yang jaringan internetnya putus nyambung terus bikin emosi. Tampaknya hari Minggu jika saya habiskan seperti hari Sabtu akan sangat disayagkan, well akhirnya malam-malam entah kenapa tiba-tiba saya kepingin naik Kereta Api ke Bogor, dan setelah dipikir-pikir ga ada salahnya saya habiskan hari libur di Bogor saja, setelah browsing-browsing akhirnya saya temukan tempat yang cocok untuk kondisi keuangan saya, yihaaa Kebun Raya Bogor, selain tiket masuk murah-meriah, saya bisa bawa bekal makan dari kostan dan saya pun di usia yang hampir menginjak 23 th belum pernah mengunjungi Kebun Raya Bogor.
Keesokan harinya, perjalanan pun dimulai. Saya berangkat berdua dengan “ehem” teman, kita mulai meninggalkan kawasan Tebet sekitar jam 9.30 pagi (udah aga siang sih sebenernya), naik bis ke stasiun Cawang, 4000 perak uang pertama yang kita keluarkan untuk 2 orang, sesampainya di stasiun ternyata jadwal KA Executive AC ke Bogor baru ada jam 11.30, hmmm nunggu sekitar 2 jam di stasiun, stasuin Cawang tidak terlalu buruk, masih manusiawi dipakai menunggu, tiket per orang 6000 rupiah saja.
11.35 KA tiba, dan huft penuh, kami pun berdiri dari Cawang sampai stasiun Bogor, cukup menyenangkan lebih lumayan daripada naik busway, karena KA jika berhenti tidak membuat kita kehilangan keseimbangan dan tidak ada macet
Perjalanan Cawang–Bogor kurang lebih 60 menit, dari stasiun Bogor, kita berjalan kaki dulu ke istana president, lalu naik angkot warna merah saya lupa angkot nomor berapa, saya hanya tanya sopirnya
“lewat kebun raya ga bang?”
“lewat neng”
Yasudah kita naik dan turun di depan gerbang masuk Kebun Raya Bogor, ongkosnya 4000 perak lagi berdua, suasana di luar Kebun Raya Bogor ternyata cukup ramai, banyak pedagang makanan khas Bogor juga pedagang cinderamata, kita langsung melaju ke loket pembelian tiket, dari depan loket sudah terlihat banyak sekali pohon-pohon besar dengan jenis yang berbeda-beda, jika dihitung mungkin jumlahnya ratusan, ah ribuan sepertinya, atau mungkin jutaan,yang jelas banyak sekali
Menurut informasi yang saya dapat luas kawasan Kebun Raya Bogor mencapai 87 hektar telah didirikan sejak tahun 1817 atas prakarsa dari Sir Stamford Raffles, seorang kebangsaan Inggris yang menjabat sebagai gubernur Jawa. Didalamnya terdapat ribuan jenis pohon dengan usia yang sudah menginjak ratusan tahun, maka dari itu batang-batang pohonnya tampak besar dan rindang,. Jenis species yang ada pun tidak hanya berasal dari dalam negeri saja melainkan dari luar negeri pun ada, jadi berwista ke Kebun Raya Bogor juga bisa menambah ilmu pengetahuan tentang jenis-jenis pohon yang ada di belahaan bumi ini, karena di setiap batang pohon diberi label nama species dan asalnya.
Kita mulai mejelajahi isi dari Kebun Raya Bogor, pemandangan yang hijau nan indah, ribuan pohon yang terdapat disana membuat suasana menjadi sejuk dan kaya akan oksigen, hamparan rumput, desiran angin, germercik air dan kicau burung membuat suasana hati tentram. Kita terus berjalan mengelilingi seisi kebun, mecari bunga rafflesia yang sangat terkenal itu, namun saying sekali kita tidak menemunannya, entah karena bunga tersebut belum tumbuh atau bagaimana kita tidak sempat mencari informasi lebih lanjut mengenai keberadaan bunga tersebut.
Setelah lelah berkeliling dan perut terasa menagih sesuatu, akhirnya kita putuskan untuk istirahat di rerumputan sambil menyantap makan siang yang kita bekal dari Jakarta, karena kita tidak bawa alas duduk, mau tidak mau kita beli tikar KW, tikanya dari plastic, ya lumayan untuk 2 orang cukup menghabiskan uang 5000 rupiah saja.
Selesai makan tampaknya badan yang lelah ini minta di istirahatkan, akhirnya saya baringkan badan di atas rumput beralaskan tikar, menatap langit yang biru dan sedikit berawan, merasakan damainya hembusan angin, dan yang paling membuat saya terkagum-kagum adalah, kekayaan oksigen yang melimpah ruah yang sangat memanjakan paru-paru.
Pukul 04 sore akhirnya kita putuskan untuk menyudahi memanjakan diri bergumul dengan alam, dan kembali ke ranah perjuangan, disana di kota yang minim toleransi apalagi kalau bukan ibu kota. Kita pulang melewati rute yang sama dengan angkot dan KA.
Kebun Raya Bogor, saya putuskan minimal 2 bulan sekali harus bertandang lagi kesana untuk me recovery paru-paru.
Sunday, July 3, 2011
twenty something-Jamie Cullum
After years of expensive education
A car full of books and anticipation
I'm an expert on Shakespeare and that's a hell of a lot
But the world don't need scholars as much as I thought
Maybe I'll go traveling for a year
Finding myself, or start a career
I could work for the poor, though I'm hungry for fame
We all seem so different but we're just the same
Maybe I'll go to the gym, so I don't get fat
Aren't things more easy, with a tight six pack
Who knows the answers, who do you trust
I can't even separate love from lust
Maybe I'll move back home and pay off my loans
Working nine to five, answering phones
But don't make me live for my Friday nights
Drinking eight pints and getting in fights
Don't wanna get up, just have a lie in
Leave me alone, I'm a twentysomething
Maybe I'll just fall in love
That could solve it all
Philosophers say that that's enough
There surely must be more
Love ain't the answer, nor is work
The truth eludes me so much it hurts
But I'm still having fun and I guess that's the key
I'm a twentysomething and I'll keep being me
All: scat
[Sung freely]
I'm a twentysomething, let me lie in
Leave me alone, I'm a twentysomething
A car full of books and anticipation
I'm an expert on Shakespeare and that's a hell of a lot
But the world don't need scholars as much as I thought
Maybe I'll go traveling for a year
Finding myself, or start a career
I could work for the poor, though I'm hungry for fame
We all seem so different but we're just the same
Maybe I'll go to the gym, so I don't get fat
Aren't things more easy, with a tight six pack
Who knows the answers, who do you trust
I can't even separate love from lust
Maybe I'll move back home and pay off my loans
Working nine to five, answering phones
But don't make me live for my Friday nights
Drinking eight pints and getting in fights
Don't wanna get up, just have a lie in
Leave me alone, I'm a twentysomething
Maybe I'll just fall in love
That could solve it all
Philosophers say that that's enough
There surely must be more
Love ain't the answer, nor is work
The truth eludes me so much it hurts
But I'm still having fun and I guess that's the key
I'm a twentysomething and I'll keep being me
All: scat
[Sung freely]
I'm a twentysomething, let me lie in
Leave me alone, I'm a twentysomething
makna dari lyric nya twenty something yang dilantunkan oleh penyanyi Jazz asal UK ini, menurutku sangat keren, bagaimana tidak, arti dari setiap kalimat yang dilontarkan seolah membukakan mata bahwa seperti itulah remaja yang beranjak dewasa, dewasa dalam kata lain menginjak usia dua puluh sekian, bukan mature yang sesungguhnya, di usia inilah semua terasa bergejolak, tuntutan untuk merealisasikan life achievement sangat menggebu-gebu, ingin bisa begini, ingin melaukan itu, dia sudah begini, dia sudah melakukan itu, dia suadh membeli itu, aku belum pergi kesana, dan keinginan-keinginan lainnya yang tak mungkin dijabarkan satu per satu.
dari tuntutan itulah tak jarang malah membelok dari achievement yang sesungguhnya, betapa tidak usia-usia dua puluh sekian adalah usia yang rentan akan suatu validasi, validasi dari keluarga, teman bergaul, bahkan masyarakat, mereka bermimpi akan menaklukkan dunia, mereka makhluk yang haus trend dan modernisasi, tak jarang di usia yang tidak cukup matang ini malah membuat mereka terjerumus karena tuntutan life style yang tidak sesuai dengan income yang mereka dapat, hari gini cairin satu aplikasi credit card bukan lagi hal yang sulit, apply credit card sebanyak-banyaknya, “ biar hidup terlilit hutang yang penting tetep keren.” Memaksakan keadaan dengan berbagai cara, hasilnya malah menampakkan ketidakmatangan diri dan krisis jati diri.
Yang paling mengerikan adalah ketika buah dari yang mereka bilang adalah “life achievement telah berbuntut masalah keuangan krodit, mereka memutuskan untuk mencari bala bantuan dengan menyebut-nyebut pernikahan akan menyelesaikan semua masalah. STOP! Itu benar-benar pandangan yang salah, pernikahan dilakukan atas dasar embel-embel pelarian hanya akan menimbulkan masalah yang lebih besar dari masalah kamu sebelumnya.
Being to old is a must but being to mature is a choice, enjoy your life a little bit. Keep being yourself, get your achievement with doing something positive.
Subscribe to:
Posts (Atom)